Senin, 12 Januari 2015

SINDROM OVARIUM POLIKISTIK

REFERAT SINDROM OVARIUM POLIKISTIK


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) menjadi salah satu masalah endokrinologi pada wanita masa reproduksi, berhubungan dengan kelainan hormonal dan dapat mempengaruhi kesehatan wanita secara umum. Pada kenyataannya, baik gejala klinik, pemeriksaan biokimiawi maupun pemeriksaan penunjangnya dapat memberikan hasil yang bervariasi.1
Sindroma Ovarium Polikistik (SOPK) merupakan kelainan kompleks endokrin dan metabolik yang ditandai adanya anovulasi kronik dan atau hiperandrogenisme yang diakibatkan oleh kelainan dari fungsi ovarium dan bukan oleh sebab lain.2
Sindrom ovarium polikistik ( Polycystic Ovarium Syndrome )  juga dikenal sebagai sindroma stein-leventhal (1935) merupakan salah satu gangguan hormonal yang paling sering pada wanita ( 5 dari 10 % dari wanita usia reproduksi (12-45 tahun) ) dan diduga menjadi salah satu penyebab utama infertilitas pada wanita. Sindrom ini diartikan sebagai kumpulan sebagai akibat peningkatan hormon androgen ( hiperandrogenisme) dan adanya gangguan ovulasi, Dimana gambaran berupa polikistik ovarium bilateral dan terdapat gejala ketidakteraturan menstruasi sampai amenorea, riwayat infertil, hirsutisme, retardasi pertumbuhan payudara dan kegemukan. Sindroma ini dicirikan dengan sekresi gonadotropin yang tidak sesuai, hiperandrogenemia, peningkatan konversi perifer dari androgen menjadi estrogen, anovulasi kronik dan ovarium yang skerokistik dengan demikian sindroma ini merupakan satu dari penyebab paling umum dari infertilitas.2
Belakangan ini diketahui bahwa wanita dengan siklus haid yang reguler dengan keadaan hiperandrogen dengan atau tanpa ovarium polikistik juga dapat menderita SOPK. Selain itu pada beberapa wanita dengan sindroma ini dapat menderita ovarium ovarium polikistik tanpa tanda-tanda klinis hiperandrogen namun terdapat bukti adanya disfungsi ovarium. 1
Alasan yang paling sering menjadi penyebab pasien dengan sindrom ini datang ke dokter ialah adanya gangguan pada siklus menstruasi dan infertilitas, masalah obesitas dan pertumbuhan rambut yang berlebihan serta kelainan lainnya seperti hipertensi, kadar lemak darah dan gula darah yang meningkat.3
Saat ini sudah terbukti bahwa sindrom ovarium polikistik tidak hanya menyebabkan kelainan pada bidang ginekologi saja tetapi juga berkaitan dengan kelainan metabolisme lain, yaitu adanya resistensi insulin yang berimplikasi pada kesehatan jangka panjang pasien. Wanita dengan kelainan ini mempunyai risiko lebih besar untuk mendapat penyakit diabetes melitus, penyakit jantung koroner dan karsinoma endometrium.4
Oleh karena SOPK sering menunjukkan beragam manifestasi klinis maka pemahaman gejala klinis sangat penting sehingga diagnosis dapat ditegakkan seakurat mungkin, dengan demikian penatalaksanaan yang diberikan dapat serasional mungkin dan bermanfaat baik secara medikamentosa ataupun operatif.
Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui tentang sindroma polikistik ovarium meliputi definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis, dan terapi.




PREVIEW
GOOGLE DRIVE

DOWNLOAD
DROPBOX

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menemukan masalah?
Silakan cuap cuap disini....